Kamis, 19 Maret 2020

tentang Covid-19

Hasil gambar untuk covid 2019 png

Apa itu Covid-19 (coronavirus disease 2019)?
Coronaviruses adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV).
Penyakit Coronavirus (COVID-19) adalah jenis baru yang ditemukan pada tahun 2019 dan belum pernah diidentifikasi pada manusia.
Virus corona adalah zoonosis, artinya ditularkan antara hewan dan manusia. Investigasi terperinci menemukan bahwa SARS-CoV ditularkan dari kucing luwak ke manusia dan MERS-CoV dari unta dromedaris ke manusia. Beberapa coronavirus yang dikenal beredar pada hewan yang belum menginfeksi manusia.


Kasus di Indonesia

Bagaimana mengenali gejala Covid-19?
Masa inkubasi:
Masa inkubasi adalah masa antara mulai terinfeksi sampai gejala pertama muncul. Masa ini beraneka ragam, rata-rata 2-14 hari. Namun kebanyakan 5-6 hari.

Gejala awal:
Gejala-gejala ini diobati dengan beristirahat, mengkonsumsi banyak cairan dan minum paracetamol. Pada gejala ini tidak memerlukan perawatan di rumah sakit.
Tahap ini berlangsung sekitar 1 minggu. Kebanyakan orang akan pulih pada fase ini karena sistem kekebalan tubuh telah memerangi virus. Namun, beberapa akan berlanjut ke penyakit yang lebih serius.

Gejala lanjut:
Pada fase ini akan muncul:
- Sesak nafas
- Pneumonia atau radang paru
Dan beberapa pasien membutuhkan ventilator untuk membantu pernafasan.

Fase Kritis:
Pada fase ini tubuh mulai gagal dan ada kemungkinan mengalami kematian. Masalahnya adalah sistem kekebalan tubuh sekarang di luar kendali dan menyebabkan kendali dan menyebabkan kerusakan di seluruh tubuh.
- Gagal fungsi organ
- Sepsis
Pada fase ini membutuhkan banyak peralatan dan juga menggunakan Extracorporeal Membrane Oxygenation (ECMO) untuk membantu pernafasan penderita. Pada dasarnya ECMO adalah paru-paru buatan yang mengeluarkan darah dari tubuh melalui tabung tebal, mengoksigenasi dan mempompanya kembali. 

Bagaimana COVID-19 Menyebar
1. Orang ke orang
Virus ini diperkirakan menyebar terutama dari orang ke orang. 
- Antara orang yang bersentuhan satu sama lain (dalam jarak sekitar 6 kaki).
- Melalui percikan cairan pernapasan yang dihasilkan ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin.
Percikan cairan ini dapat mendarat di mulut atau hidung orang yang berada di dekatnya atau mungkin terhirup ke dalam paru-paru.
Dapatkah seseorang menyebarkan virus tanpa sakit?
Orang-orang dianggap paling menular ketika mereka berada pada fase gejala atau sakit. Beberapa penyebaran mungkin terjadi sebelum orang tersebut menunjukkan gejala. 

2. Melalui kontak dengan permukaan benda yang terkontaminasi
Mungkin saja seseorang bisa mendapatkan COVID-19 dengan menyentuh permukaan atau benda yang memiliki virus di atasnya dan kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata mereka sendiri. Semakin keras dan halus benda yang dihinggapi, maka virus akan bertahan lebih lama.
Beberapa benda atau permukaan yang sering digunakan banyak orang antara lain; Gagang pintu, meja, tombol lift, pegangan pada tangga, bed dan tempat tidur pasien, tempat finger print dan lain sebagainya.
Betapa mudahnya virus ini menyebar. Virus yang menyebabkan COVID-19 tampaknya menyebar dengan mudah dan terus menerus di komunitas (“penyebaran komunitas”) di beberapa wilayah geografis yang terkena dampak.

Bagaimana mencegahnya?

Hasil gambar untuk 6 langkah cuci tangan animasi
Waktu yang tepat untuk cuci tangan:
1. Sebelum makan
2. Setelah buang air (BAK & BAB)
3. Sebelum menyentuh makanan
4. Bagi ibu hamil (sebelum menyusui)
5. Setelah melakukan aktivitas.

Cara penggunaan masker

Doa untuk berlindung dari penyakit
Hasil gambar untuk “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari tuli, bisu, gila, kusta, penyakit sopak, dan penyakit-penyakit yang ganas.” (HR. Al Hakim
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari tuli, bisu, gila, kusta, penyakit sopak, dan penyakit-penyakit yang ganas.” (HR. Al Hakim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pulseless Electrical Activity (PEA) dan Asistol

PEA merupakan irama jantung yang bukan ventrikel fibrilasi (VF), bukan ventrikel takikardi dan bukan asistol pada pasien tanpa nadi. B...