Senin, 02 Maret 2020

COVID-19 (sebelumnya Novel Coronavirus 2019 atau 2019-nCoV)

Hasil gambar untuk novel coronavirus

Definisi COVID-19?
COVID-19 (sebelumnya dikenal sebagai novel coronavirus 2019 atau 2019-nCoV) adalah coronavirus yang baru diidentifikasi yang menyebabkan berjangkitnya penyakit pneumonia. Hal ini pertama kali diidentifikasi pada Desember 2019 di kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.
Sejak itu, kasus telah diidentifikasi di banyak negara lain termasuk akhir-akhir ini ditemukan di Indonesia.
Virus ini merupakan keluarga virus yang dikenal sebagai coronavirus. Dinamai seperti itu karena berbentu seperti paku dengan mahkota di permukaannya. Sebagian besar virus ini menginfeksi kelelawar, babi, dan mamalia kecil. Tetapi mereka bermutasi dengan mudah dan dapat melompat dari hewan ke manusia, dan dari satu manusia ke manusia lainnya. Dalam beberapa tahun terakhir, mereka telah menjadi pemain yang berkembang dalam wabah penyakit menular di seluruh dunia.

Apa saja gejala penyakitnya dan bagaimana kita mengidentifikasi pada diri sendiri?
Virus ini menginfeksi saluran pernapasan bagian bawah. Pasien pada awalnya mengalami demam, batuk dan sakit, dan dapat bertambah berat menjadi sesak napas dan komplikasi dari pneumonia. Pasien mungkin mengalami mual, dengan muntah dan diare. Beberapa bagian hanya sakit ringan, atau terinfeksi tetapi tidak sakit. Yang lain sakit ringan selama beberapa hari, kemudian dengan cepat mengalami gejala pneumonia yang lebih parah.

Bagaimana prognosa pasien yang terkena virus ini?
Tingkat kematian berkisar antara 2% dan sekitar 3,4%., namun dapat berubah setiap harinya.
Covid-19 tidak lebih berbahaya daripada patogen lain yang seperti SARS, yang meletus di Cina pada 2002 dan menyebar secara global pada 2003. SARS membunuh sekitar 10% dari orang yang terinfeksi. Itu tidak begitu mematikan dibandingkan MERS atau Ebola. Tetapi virus baru ini menyebar dari satu orang ke orang lain lebih mudah daripada SARS.

Penularan virus corona?Pada awalnya, virus ini diduga berasal dari hewan yang kemudian ditularkan ke manusia. Selanjutnya, virus ini semakin menyebar dan mulai menular dari manusia ke manusia. Ada faktor yang bisa meningkatkan risiko manusia terinfeksi virus corona, di antaranya: 
  • Melalui udara, virus corona bisa menyebar saat seseorang tidak sengaja menghirup ludah atau bersin dan batuk dari orang yang sebelumnya sudah terinfeksi. Penyebaran virus ini juga disebut rentan terjadi saat pengidap berbicara tanpa ada pelindung sama sekali, misalnya masker. 
  • Menyentuh benda yang sudah terkontaminasi, virus corona yang keluar dari tubuh pengidapnya bisa mengontaminasi benda sekitar. Dari situlah penyebaran  virus juga bisa terjadi, yaitu saat seseorang memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan setelah menyentuh benda yang terpapar air liur pengidup. 
  • Kontak jarak dekat, misalnya bertukar cairan dari pernapasan. Hal ini disebut meningkatkan risiko terjadinya penularan virus corona dari manusia ke manusia.
Virus corona bisa menyerang siapa saja, tetapi risikonya menjadi lebih besar pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah serta orang yang sudah lanjut usia. 
Berapa lama masa inkubasinya?Masa inkubasi adalah masa dimana pasien mulai terkena virus sampai muncul tanda dan gejala. Masa inkubasi virus ini adalah 2-14 hari setelah infeksi. 
Apakah ada tes untuk deteksi dini?Ya, ada tes diagnostik, yang merupakan satu-satunya cara untuk memastikan apakah seorang pasien memiliki virus corona atau infeksi lain. Karena gejala Covid-19 sama seperti flu, tes hanya diberikan kepada orang-orang yang menurut dokter atau petugas kesehatan masyarakat mungkin menderita penyakit itu. Di provinsi Hubei Cina, selain tes diagnostik juga dilakukan test rontgen dada dan tanda gejalan yang muncul/Tes darah baru-baru ini dilisensikan di Cina untuk menguji orang-orang terhadap antibodi terhadap virus, untuk menentukan berapa banyak yang telah terinfeksi.
Bisakah masker melindungi kita?Pakar kesehatan dan pembuat masker mengatakan hanya masker respirator N95 yang dapat digunakan kembali yang disertifikasi oleh lembaga independen yang dapat melindungi dari virus. Masker kertas atau busa poliuretan jangan menyaring partikel yang lebih kecil yang bertanggung jawab untuk mentransmisikan agen infeksi. Mereka mungkin membantu mencegah orang sakit agar tidak menular ke orang lain.WHO dan para ahli lainnya menyampaikan bahwa keampuhan masker juga bisa dilihat dari penggunaanya. Penggunaan masker yang tepat mampu melindungi dari viruscorona.
Bagi penderita dan orang yang bersinggungan langsung dengan pasien suspect corona, maka masker yang paling tepat adalah masker N95.
masker N95
Masker N95
Berikut cara pemakaian masker agar Anda terhindar dari virus corona.
  1. Cuci tangan dengan sabun atau gel cairan pembersih antikuman sebelum menggunakan masker
  2. Pastikan kondisi masker baru dan dalam keadaan bersih
  3. Pasang masker sampai menutup bagian hidung, mulut, dan dagu
  4. Saat memasang masker, posisikan bagian berwarna di luar dan bagian putih di dalam
  5. Saat memasang masker, pastikan sisi kawat yang bisa ditekuk berada di atas Upayakan tidak ada celah pada masker.
  6. Caranya, tekuk kawat atau bagian keras masker sampai rapat mengikuti lekuk hidung Kaitkan kedua karet ke telinga, dan pastikan masker terpasang sempurna

Hasil gambar untuk cara menggunakan masker
Apa lagi yang bisa saya lakukan untuk melindungi diri?Hal terpenting yang dapat dilakukan adalah mencuci tangan sesering mungkin, setidaknya selama 20 detik setiap kali. Cuci secara teratur ketika berada di kantor, ketika pulang, sebelum makan, dan di lain waktu Anda menyentuh permukaan. Kita juga dapat menggunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol. Jangan menyentuh mata, hidung, atau mulut, virus dapat masuk ke tubuh kita dengan cara itu. Bersihkan benda dan permukaan secara teratur dengan pembersih rumah tangga, yang akan membunuh virus. Jaga jarak dari orang yang sakit.
Apakah ada obat untuk mengobati coronavirus?Saat ini belum ada obat atau vaksin khusus untuk virus baru. Tetapi beberapa ilmua sedang dalam pengembangan atau sedang mempelajari. Dua uji klinis di China dan satu di AS mengevaluasi remdesivir, obat antivirus dari Gilead Sciences Inc. yang juga diuji untuk Ebola.
Sebuah rumah sakit di Wuhan sedang melakukan uji klinis menggunakan kombinasi dua obat untuk HIV yang telah diuji pada pasien MERS di Arab Saudi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pulseless Electrical Activity (PEA) dan Asistol

PEA merupakan irama jantung yang bukan ventrikel fibrilasi (VF), bukan ventrikel takikardi dan bukan asistol pada pasien tanpa nadi. B...