Jumat, 27 Maret 2020

SINDROM KORONA AKUT

Kumpulan Kasus Medis: SINDROM KORONER AKUT (SKA)

DEFINISI
Sindrom Koroner Akut (SKA) merupakan suatu masalah kardiovaskular yang utama karena menyebabkan angka perawatan rumah sakit dan angka kematian yang tinggi (Irmalita dkk, 2015). Sindrom koroner akut adalah terminologi yang digunakan pada keadaan gangguan aliran darah koroner parsial hingga total ke miokard secara akut (Lily, 2012). Sindrom koroner akut merupakan sekumpulan gejala yang diakhibatkan oleh gangguan aliran darah pembuluh darah koroner secara akut. Umumnya disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah koroner akibat kerak aterosklerosis yang lalu mengalami perobekan dan hal ini memicu terjadinya gumpalan-gumpalan darah (thrombosis) (Erik, 2005).
Sindroma Koroner Akut (SKA) adalah suatu terminologi yang digunakan untuk menggambarkan kumpulan proses penyakit yang meliputi angina pektoris tidak stabil (APTS), infark miokard gelombang non-Q atau infark miokard tanpa elevasi segmen ST (Non-ST elevation myocardial infarction/ NSTEMI), dan infark miokard gelombang Q atau infark miokard dengan elevasi segmen ST (ST elevation myocardial infarction/ STEMI).

KLASIFIKASI
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan elektrokardiogram (EKG), dan pemeriksaan marka jantung, Sindrom Koroner Akut dibagi menjadi (Lily, 2012): 
1 Infark miokard dengan elevasi segmen ST (STEMI: ST segment elevation myocardial infarction)
Infark miokard ini merupakan gambaran cedera miokard transmural akibat oklusi total arteri koroner oleh trombus. 
2 Infark miokard dengan non elevasi segmen ST (NSTEMI: non ST segment elevation myocardial infarction) 
Infark miokard tanpa elevasi segmen ST (NSTEMI) adalah sama dengan angina pektoris tak stabil dan penatalaksanaan juga adalah sama. Akan tetapi NSTEMI ditegakkan dengan adanya nekrosis miokard dan adanya peningkatan biomaker jantung. 
3 Angina Pektoris tidak stabil (UAP: unstable angina pectoris) 
UAP adalah dimana simptom iskemia sesuai SKA, tanpa terjadi peningkatan enzim petanda jantung (CK-MB, troponin) dengan atau tanpa perubahan EKG yang menunjukkan iskemia (depresi segmen ST, inversi gelombang T dan elevasi segmen ST yang transien. Yang termasuk dalam angina tak stabil adalah: 
a) Bila pasien dengan angina yang masih baru dalam 2 bulan, di mana angina adalah cukup berat dan frekuensi lebih dari 3 kali per hari. 
b) Bila pasien dengan angina yang makin bertambah berat, sebelumnya angina stabil, tapi serangan angina timbul lebih sering dan lebih berat nyerinya tetapi faktor presipitasi makin ringan. 
c) Pasien dengan serangan angina masa istirahat. 

PENYEBAB
Penyebab tersering adalah deposit ateroma di jaringan subintima pada arteri koroner besar dan sedang (aterosklerosis). Aterosklerosis adalah proses kronis yang progresif dan tiba-tiba muncul dengan karakteristik berupa penumpukan lemak, elemen fibrosa dan molekul inflamasi pada dinding arteri koroner. Progresivitas aterosklerosis berhubungan dengan faktor lingkungan dan genetik dimana faktor tersebut akan berubah menjadi faktor resiko penyakit jantung koroner.
Penyebab sindroma koroner akut adalah menurut Departmen Kesehatan:
a) Trombus tidak oklusif pada plak yang sudah ada 
Penyebab paling sering SKA adalah penurunan perfusi miokard oleh karena penyempitan arteri koroner sebagai akibat dari trombus yang ada pada plak aterosklerosis yang robek/pecah dan biasanya tidak sampai menyumbat. Pada kebanyakan pasien, mikroemboli (emboli kecil) dari agregasi trombosit beserta komponennya dari plak yang ruptur akan mengakibatkan infark kecil di distal adalah petanda kerusakan miokard.
b) Obstruksi dinamik (spasme koroner atau vasokonstriksi) 
Penyebab agak jarang, yang mungkin sebab oleh spasme fokal yang terus menerus pada segmen arteri koroner epikardium (angina prinzmetal). Spasme ini disebabkan oleh hiperkontraktilitas otot polos pembuluh darah dan/atau akibat disfungsi endotel. Juga bisa terjadi akibat konstiksi abnormal pada pembuluh darah yang kecil. 
c) Obstruksi mekanik yang progresif 
Penyebab ini adalah penyempitan yang hebat namun bukan karena spasme atau trombus. Hal ini terjadi pada sejumlah pasien dengan aterosklerosis progresif atau dengan stenosis ulang setelah intervensi koroner perkutan (PCI). 
d) Inflamasi dan/atau infeksi 
Inflamasi bisa disebabkan oleh/berhubungan dengan infeksi, yang mungkin menyebabkan penyempitan arteri, destabilisasi plak, ruptur dan trombogenesis. Makrofag dan limfosit-T di dinding plak dapat mengakibatkan penipisan dan ruptur plak sehingga terjadi SKA. 
e) Faktor atau keadaan pencetus
Faktor ini merupakan faktor sekunder dari kondisi pencetus diluar arteri koroner. Penyebab berupa penyempitan arteri koroner yang menyebabkan terbatasnya perfusi miokard, dan biasanya pasien ini menderita angina stabil. 

PATOFISIOLOGI
Angina Pektoris Tak Stabil
1. Ruptur Plak
Ruptur plak arterosklerotik adalah penyebab penting untuk kasus angina pektoris tak stabil, hingga terjadi oklusi subtotal atau total secara tiba-tiba dari pembuluh koroner yang sebelumnya mempunyai penyempitan yang minimal. Plak arterosklerotik terdiri dari inti yang mengandung lemak dan jaringan fibrotik (fibrotic cap). Plak yang tidak stabil bila terdapat infiltrasi sel makrofag. Biasanya ruptur terjadi pada tepi plak berdekatan intima yang normal. Keretakan bisa juga terjadi pada dinding plak yang lemah karena terdapat enzim protease yang dihasilkan oleh makrofag yang dapat melemahkan dinding plak (fibrous cap). Ruptur menyebabkan terjadinya aktivasi, adhesi dan agregasi platelet dan mengakibatkan terbentuknya trombus. Trombus akan menyebabkan penyumbatan pembuluh darah 100% dan mengakibatkan terjadinya infark dengan elevasi segmen ST, sedangkan bagi pembuluh yang tidak disumbat 100% dan hanya menimbulkan stenosis yang berat akan menyebabkan angina tak stabil. 
2. Trombosis dan agregasi trombosit 
Agregasi platlet dan pembentukan trombus merupakan salah satu faktor terjadinya angina tak stabil. Trombosis terjadi akibat interaksi antara lemak, sel otot polos dan sel busa (foam cell) yang terdapat dalam plak berhubungan dengan ekspresi faktor jaringan dalam plak tak stabil. Bila berhubungan dengan darah, faktor jaringan berinteraksi dengan faktor VIIa Universitas Sumatera Utara untuk memulai kaskade reaksi yang menghasilkan pembentukan trombin dan fibrin.
3. Vasospasme 
Spasme berlaku bila terdapat perubahan tonus pembuluh darah yang terjadi karena adanya produksi bahan vasoaktif dan disfungsi endotel oleh platelet. Spasme sering kali terjadi pada plak yang tak stabil dan berperan dalam pembentukan trombus. Spasme yang terlokalisir pada angina prinzmetal juga menyebabkan angina tak stabil. 
4. Erosi pada plak tanpa ruptur 
Penyempitan juga dapat disebabkan karena terjadinya proliferasi dan migrasi dari otot polos sebagai reaksi terhadap kerusakan endotel. Perubahan bentuk pembuluh karena bertambahnya sel otot polos dapat menyebabkan penjempitan pembuluh dengan cepat. 

ST Elevasi Miocard Infark (STEMI)
STEMI terjadi jika aliran darah koroner menurun secara mendadak setelah oklusi trombus pada plak aterosklerosik sebelumnya. STEMI terjadi jika trombus arteri koroner terjadi secara cepat pada lokasi injury vaskular, injury dicetus oleh hipertensi, merokok dan akumulasi lipid. Stenosis arteri koroner berat yang berkembang secara lambat selalunya tidak akan memicu STEMI. 
Pada STEMI gambaran patologis klasik terdiri dari fibrin rich red thrombus, menjadi dasar sehingga STEMI memberikan respon pada terapi trombolitik. Pada lokasi ruptur, agonis(kolagen, ADP, efinefrin, serotonin) memicu aktivasi trombosit yang akan memproduksi dan melepaskan tromboxanA2 (vasokonstriktor). Juga terjadi perubahan konfirmasi reseptor glikoprotein IIb/IIIa. 
Setelah mengalami konversi fungsi, reseptor mempunyai afinitas tinggi terhadap sekuan asam amino pada protein adhesi yang larut (integrin) seperti faktor von Willebrand (vWF) dan fibrinogen, dimana keduanya adalah molekul multivalen yang dapat mengikat 2 platelet yang berbeda secara simultan, menghasilkan ikatan silang platelets dan agrerasi. 
Kaskade koagulasi di aktivasi oleh tissue factor pada sel endotel yang rusak. Faktor VII dan X di aktivasi, mengakibatkan konversi protrombin ke trombin dan fribrinogen ke fibrin. Arteri koroner tersebut akan mengalami oklusi oleh trombus yang terdiri dari agregasi trombosit dan fibrin. 

Non ST Elevasi Miocard Infark (NSTEMI)
NSTEMI disebabkan oleh penurunan suplai oksigen dan atau peningkatan kebutuhan oksigen miokard. NSTEMI juga terjadi karena trombosis akut atau konstriksi koroner. 
Trombosis akut diawali dengan ruptur plak yang tidak stabil. Plak ini biasanya mempunyai inti lipid yang besar, densitas otot polos yang rendah ,fibrous cap tipis dan konsentrasi faktor jaringan yang tinggi. Di lokasi ruptur plak dapat dijumpai sel makrofag dan limfosit T yang mengindikasi proses inflamasi.

FAKTOR RESIKO SINDROMA KORONARIS AKUT
Faktor resiko SKA terbagi dua, faktor resiko yang tidak dapat dikendalikan dan faktor risiko yang dapat dikendalikan. 
1. Faktor resiko yang tidak dapat dikendalikan adalah usia, jenis kelamin dan riwayat keluarga.
2. Faktor yang dapat dikendalikan adalah dislipidemia, obesitas, hipertensi, merokok, diabetes melitus dan kurang olahraga.

GAMBARAN KLINIK SINDROMA KORONARIUS AKUT
Gambaran Klinis Angina Tak Stabil 
1. Keluhan pasien umumnya berupa angina untuk pertama kali atau keluhan angina yang bertambah dari biasa. 
2. Nyeri dada seperti pada angina biasa tapi lebih berat dan lebih lama, mungkin timbul pada waktu istirahat, atau timbul karena aktivitas yang minimal. 
3. Nyeri dada dapat disertai keluhan sesak napas, mual, sampai muntah, kadang-kadang disertai keringat dingin. 
4. Pada pemeriksaan jasmani seringkali tidak ada yang khas.

Gambaran Klinik NSTEMI
1. Nyeri dada dengan lokasi khas substernal atau kadangkala di epigastrium dengan ciri seperti diperas, perasaan seperti diikat, perasaan terbakar. 
2. Nyeri tumpul, rasa penuh, berat atau tertekan, menjadi presentasi gejala yang sering ditemukan pada NSTEMI.
3. Analisis berdasarkan gambaran klinis menunjukkan bahawa mereka yang memiliki gejala dengan onset baru angina berat/terakselerasi memiliki prognosis lebih baik dibandingkan dengan yang memiliki nyeri pada waktu istirahat. 
4. Gejala khas rasa tidak enak di dada iskemia pada NSTEMI telah diketahui dengan baik. 
5. Gejala tidak khas seperti dispneu, mual, diaforesis, sinkop atau nyeri di lengan, epigastrium, bahu atas, atau leher juga terjadi dalam kelompok yang lebih besar pada pasien-pasien berusia lebih dari 65 tahun.

Gambaran Klinik STEMI
1. Nyeri dada dengan lokasi substernal, retrosternal, dan prekordial.
2. Sifat nyeri seperti rasa sakit, seperti ditekan, rasa terbakar, ditindih benda berat, seperti ditusuk, rasa diperas, dan dipelintir. 
3. Penjalaran biasanya ke lengan kiri, dapat juga ke leher, rahang bawah, gigi, punggung/interskapula, perut, dan dapat juga ke lengan kanan. 
4. Nyeri membaik atau menghilang dengan istirahat, atau obat nitrat. 
5. Gejala yang menyertai seperti mual, muntah, sulit bernafas, keringat dingin, cemas dan lemas.


Minggu, 22 Maret 2020

KONSEP SEHAT SAKIT DALAM ISLAM

Hasil gambar untuk nurse moslem
Keperawatan merupakan sebuah profesi yang memiliki dasar-dasar pengetahuan sendiri dan konsep-konsep khusus seperti manusia, kesehatan, lingkungan, dan keperawatan. Konsep-konsep ini memainkan peran kunci dalam profesi keperawatan dan memiliki berbagai definisi berdasarkan filosofi dominan dalam teori keperawatan. Konsep-konsep ini saling terkait, dan masing-masing membuat kerangka kerja konseptual dari teori-teori tersebut. Konsep membentuk fondasi disiplin dan esensi dasar filosofis yang memandu profesi. Oleh karena itu, konsep tersebut harus ditafsirkan sesuai dengan filosofi yang dominan di masyarakat, berdasarkan pada toeri dan praktik keperawatan
Masyarakat Barat memiliki banyak budaya sosial dan agama, oleh karena itu, penyedia layanan kesehatan mengenali tantangan dalam memberikan perawatan kepada pasien dari latar belakang budaya yang semakin beragam. Memahami perspektif dan keyakinan unik dari setiap pasien adalah komponen penting dalam menyediakan perawatan kesehatan yang kompeten. Oleh karena itu, sistem keperawatan perlu mengadopsi teori-teori baru untuk memenuhi kebutuhan budaya sosial dan agama ini. Seperti Islam. Tentu saja, mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda akan membantu untuk mewujudkan lebih banyak detail yang jelas tidak akan diperoleh hanya dengan menggunakan sudut pandang tunggal.

DEFINISI SEHAT
Menurut Undang-undang No 36 Tahun 2009 Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis yakni fungsi secara efektif dari setiap sumber perawatan diri yang menjaminnya suatu tindakan perawatan diri secara adekuat.
Sedangkan menurut WHO (2015) "Health is a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of diseases or infirmity".
Mengandung 3 karakteristik:
1. Merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia
2. Memandang sehat dalam konteks lingkungan internal dan eksternal
3. Diartikan sebagai hidup yang kreatif dan produktif
Sehat bukan merupakan suatu kondisi, tetapi merupakan PENYESUAIAN. Bukan merupakan suatu keadaan, tapi merupakan PROSES.Proses di sini adalah adaptasi individu yang tidak hanya terhadap FISIK mereka, akan tetapi terhadap LINGKUNGAN sosialnya.

SEHAT DALAM ISLAM
Kesehatan mendapatkan perhatian dalam Al Quran dan hadist Nabi Muhammad SAW.
Hasil gambar untuk ibrahim ayat 7
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: “sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS Ibrahim: 7).

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas)
SEHAT WAL AFIAT
1. Sehat
Kondisi ragawi dan bagian-bagiannya yang TERBEBAS DARI VIRUS PENYAKIT. Kesehatan pada segi fisik, segi mental maupun kesehatan masyarakat.
2. Afiat
PERLINDUNGAN ALLAH untuk hamba-Nya dari segala macam bencana dan tipudaya.

DEFINISI SAKIT
Menurut Parson (1972), sakit adalah kondisi dimana terjadi ketidakseimbangan dari fungsi normal tubuh manusia, termasuk sistem biologis dan kondisi penyesuaian. Sedangkan menurut Pemons (1972) sakit adalah gangguan dalam fungsi normal individu sebagai totalitas termasuk keadaan organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya.
Menurut UU No. 23 tahun 1992, seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun (kronis) atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerja atau kegiatannya terganggu. Walaupun seseorang sakit, istilah masuk angin, pilek tetapi bila ia tidak terganggu untuk melaksanakan kegiatannya maka ia dianggap tidak sakit.
Bauman (1965) menyampaikan bahwa seseorang menggunakan tiga kriteria untuk menentukan apakah mereka sakit :
·         Adanya gejala: naiknya temperature, nyeri.
·         Persepsi tentang bagaimana mereka merasakan: baik, buruk, sakit.
·         Kemampuan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari: bekerja, sekolah.

SAKIT DALAM ISLAM

Sesungguhnya orang yang sakit bukanlah orang yang hina, justru memiliki kedudukan yang mulia dihadapan Allah.
مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى
 الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan keletihan, kehawatiran dan kesedihan, dan tidak juga gangguan dan kesusahan bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya”. (Hadis Riwayat al-Bukhari dari Abu Hurairah).
Dan Allah berjanji kepada orang sakit apabila dia ikhlas, bersabar dan ada upaya dalam sakitnya, Allah akan menghapus dosa-dosanya.
وَمَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى إِلَّا حَاتَّتْ عَنْهُ خَطَايَاهُ كَمَا تَحَاتُّ وَرَقُ الشَّجَرِ


“Tidaklah seorang muslim tertimpa derita dari penyakit kecuali Allah hapuskan dengannya (dari sakit tersebut) kejelekan-kejelekannya (dosa-dosanya) sebagaimana gugurnya dedaunan sebuah pohon”. (Hadis Riwayat al-Bukhari dari Abdullah bin Mas’ud).

Banyak orang-orang yang belum memahami terkait makna kenapa sakit, masih berasumsi bahwa dia sakit sebagai musibah atau kutukan. Karena sakit, banyak yang menjadi putus asa, kehilangan pegangan dan bahkan sampai su'udzon kepada Allah SWT. Sehingga mereka merasa tidak adil dan kemudian tidak menjalankan lagi perintah Allah SWT.
Dalam pandangan Islam, penyakit merupakan cobaan yang diberikan Allah SWT kepada hamba-Nya untuk menguji keimanannya. Ketika seseorang sakit disana terkandung pahala, ampunan dan akan mengingatkan orang sakit kepada Allah SWT. Aisyah pernah meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda: 
'Tidak ada musibah yang menimpa diri seorang muslim, kecuali Allah mengampuni dosa-dosanya, sampai-sampai sakitnya karena tertusuk duri sekalipun" (H.R. Buchari)

SEHAT SAKIT DALAM ISLAM
Sakit dan penyakit merupakan suatu peristiwa yang selalu menyertai hidup manusia sejak jaman Nabi Adam a.s.. Kita memahami apapun yang menimpa manusia adalah takdir, sakit pun merupakan takdir. Lantas kalau sakit merupakan takdir, kalau kita sakit kenapa harus mencari sehat/kesembuhan? Lantas buat apa dan apa manfaat berobat? Dari sinilah landasan kita berpijak dalam memahami sehat, sakit, obat dan upaya pengobatan.
Hasil gambar untuk al anbiya 83-84

"Dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika ia menyeru Tuhannya: “(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara semua Penyayang”. Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah”. 

(QS al-Anbiyâ’, 21: 83-84)

Ayat di atas mengisahkan bahwa Nabi Ayyub a.s. yang ditimpa penyakit, kehilangan harta dan anak-anaknya. Dari seluruh tubuhnya hanya hati dan lidahnya yang tidak tertimpa penyakit, karena dua organ inilah yang dibiarkan Allah tetap baik dan digunakan oleh Nabi Ayyub a.s. untuk berdzikir dan memohon keridhaan Allah, dan Allah pun mengabulkan doanya, hingga akhirnya Nabi Ayyub a.s. sembuh dan dikembalikan harta dan keluarganya.

Intisari:
• Para Nabi-pun diuji dengan sakit
• Sakitnya badan janganlah membuat sakitnya hati
• Pentingnya berdo’a ketika sakit
• Bersabar ketika sakit
• Urgent-nya berprasangka baik kepada Allah
• Adanya takdir sakit dan takdir sembuh
Sikap perawat terhadap orang yang sehat:
1. Berperilaku baik dengan menjaga fisik dan perasaannya
2. Mengingatkan untuk senantiasa bersyukur atas nikmat sehat
3. Menganjurkan untuk melakukan aktifitas yang bermanfaat
4. Menganjurkan untuk menjaga kesehatan dengan cara yang sehat
5. Melakukan health general check up

Sikap perawat terhadap orang yang sakit:
1. Menganjurkan untuk mencari pengobatan yang syar’i
2. Mengingatkan bahwa sakit dapat menggugurkan dosa
3. Bersabar dan kurangi berkeluh kesah
4. Melakukan anjuran yang diberikan oleh perawat atau timkes lain
5. Mengingatkan untuk konsisten shalat dan berdo’a diberikan kesembuhan

Jumat, 20 Maret 2020

LOCKDOWN dan SOCIAL DISTANCING

Hasil gambar untuk lackdown indonesia corona

Belajar dari kasus Coronavirus di Italia
Jumlah korban meninggal akibat wabah virus Corona di Italia mencapai 3.405 pada tanggal 20 Maret 2020, naik dari 1.441 pada Sabtu (14/3/2020). Kenaikan yang cukup drastis dalam kurun waktu sepekan.Korban meninggal dunia di Italia akibat wabah virus corona saat ini telah melebihi angka kematian di China. Pada Kamis (19/3/2020) jumlah kematian Italia adalah 427. Secara total, kematiaan di negara itu adalah 3.405 orang. Sementara, total kematian di China tercatat 3.250 orang.
Apa yang membuat kejadian di Italia sangat banyak korbannya?
Terdapat fakta bahwa populasi lansia di Italia adalah yang terbanyak di Eropa. Di masyarakat dengan populasi lansia banyak, maka akan lebih banyak orang yang menderita masalah kesehatan yang sudah ada sebelumnya dan yang rentan terhadap serangan virus.
Selain hal tersebut, pemerintah Italia awalnya menganggap  seolah-olah wabah itu di bawah kendali, tetapi ternyata tidak. Di provinsi Lombardy di Italia utara, virus ini telah menyebar secara diam-diam melalui rantai infeksi yang berbeda. Masih belum jelas siapa yang membawa virus ke wilayah tersebut, tetapi ada sejumlah kemungkinan. Italia Utara adalah rumah bagi pusat ekonomi negara itu dan juga penuh dengan lokasi wisata. Ini menampung banyak pengunjung internasional.
Dikutip dari Der Spiegel, ketika seorang lelaki berusia 38 tahun yang sakit mengunjungi dokter keluarganya pada pertengahan Februari sebelum kemudian melakukan beberapa kunjungan ke rumah sakit setempat, dia tidak dites virus karena dia belum pernah ke China. Selama waktu itu, dia menginfeksi beberapa orang yang dia hubungi sebelum akhirnya diisolasi, 36 jam kemudian. Ia dikenal sebagai "Pasien Nol" di media Italia.
Kasus yang belum ditemukan sangat berbahaya karena setiap orang yang terinfeksi coronavirus menyebarkannya ke rata-rata tiga orang lainnya. Itu menghasilkan reaksi berantai: dari tiga menjadi sembilan menjadi 81 dan seterusnya. Semakin tinggi angkanya, semakin sulit mengendalikan wabah.
Italia telah mengisolasi seluruh negara dan membatasi perjalanan dan pertemuan sejumlah besar orang. Selain supermarket dan apotek, semua toko dan restoran telah ditutup. Christian Althaus  pakar penyakit menular dari Universitas Bern, mengatakan kepada Guardian bahwa ia menganggap lockdown daerah yang terkena penyakit itu sebagai langkah yang tepat. Kuncinya adalah mengurangi penyebaran antara lain dengan mengurangi kerumunan massa, meliburkan sekolah, menutup pariwisata dan sebagainya.
Itu sebabnya fokus di Italia saat ini adalah memperlambat penyebaran penyakit melalui langkah-langkah seperti pembatalan acara besar dan praktik kebersihan yang jauh lebih tegas. Termasuk meliburkan pertandingan Serie A setelah beberapa pemain tertular virus.
Apa itu Lockdown?
Kata "lockdown" akhir-akhir ini sering dengar, terutama di media sosial. Banyak orang mendesak pemerintah Indonesia untuk menerapkan kebijakan serupa negara-negara lainnya yang juga terdampak pandemi Covid-19.Lockdown, secara harafiah artinya dikunci. Jika istilah ini digunakan pada masa pandemi penyakit seperti sekarang, lockdown bisa diartikan sebagai penutupan akses masuk maupun keluar suatu daerah yang terdampak.
Tujuan mengunci suatu wilayah ini agar virus tidak menyebar lebih jauh lagi. Jika suatu daerah dikunci atau di-lockdown, maka semua fasilitas publik harus ditutup. Mulai dari sekolah, transportasi umum, tempat umum, perkantoran, bahkan pabrik harus ditutup dan tidak diperkenankan beraktivitas. Aktivitas warganya pun dibatasi. Bahkan ada negara yang memberlakukan jam malam. Ketika virus Corona menyebar di kota Wuhan, Cina, pemerintah setempat memberlakukan kebijakan lockdown, disusul kota-kota lainnya di Cina yang penyebaran virusnya begitu massif.
Sementara di Eropa, Italia jadi negara yang menerapkan kebijakan lockdown setelah penyebaran virus Corona di sana meningkat tajam dan menjangkiti ribuan orang.
Meskipun begitu, tidak semua negara mengunci wilayahnya setelah penyebaran virus Corona masuk ke wilayahnya. Korea Selatan memilih tidak mengunci wilayahnya, namun mengambil kebijakan lain untuk mencegah penyebaran virus Corona.
Begitupula dengan Indonesia, pemerintah menilai opsi tersebut belum dibutuhkan untuk saat ini. Namun beberapa wilayah sudah memberlakukan sistem lockdown ini
Apa itu Social Distancing?
Setelah mengenal arti lockdown, istilah teknis seputar virus Corona selanjutnya adalah social distancing. Dikutip dari The Atlantic, istilah ini merujuk pada tujuan untuk mencegah orang sakit melakukan kontak dengan orang lain dalam jarak dekat. Social distancing juga bertujuan untuk mengurangi penularan virus dari orang ke orang.
Sementara istilah social distancing menurut Center for Disease Control (CDC) adalah menjauhi segala bentuk perkumpulan, menjaga jarak dengan manusia, dan menghindari berbagai pertemuan yang melibatkan banyak orang.
Selain istilah social distancing, dalam bahasa Indonesia juga ada istilah isolasi dan karantina. Kedua istilah ini termasuk populer pasca merebaknya virus Corona di berbagai negara.
Menurut Ivan Lanin, pemerhati Bahasa Indonesia, isolasi maupun karantina bertujuan untuk mengendalikan penyebaran penyakit dengan membatasi perpindahan orang. Hanya saja antara isolasi dan karantina ada perbedaan mendasar, jika yang dimaksud adalah mencegah perpindahan penyakit dari orang sakit, maka dilakukan isolasi.
Sementara jika mencegah perpindahan penyakit ke orang yang sehat, maka istilah yang digunakan adalah karantina. Intinya isolasi dilakukan pada orang sakit, sementara karantina ditujukan kepada orang yang sehat.
Mengenal istilah ODP, PDP & Suspect
Tiga istilah ini kerap digunakan untuk membedakan status pasien Corona. Tak jarang, masyarakat sulit membedakannya. 
Berdasarkan pedoman Covid-19 yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan, Orang dalam Pemantauan atau ODP adalah mereka yang demam di atas 38 derajat Celsius. Kemudian, disertai gejala gangguan sistem pernafasan seperti pilek, sakit tenggorokan, dan batuk. Selain itu, ia juga memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri atau dalam negeri yang menjadi episentrum Corona. 
Kemudian, di tingkat selanjutnya ada Pasien dalam Pengawasan atau PDP. Mereka yang masuk kategori ini memiliki ciri seseorang dengan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), demam di atas 38 derajat Celsius. Lalu punya gejala klinis lain pilek, sakit tenggorokan, sesak nafas, pnumonia atau infeksi paru-paru ringan sampai berat, dan batuk. Mereka juga pernah punya riwayat bersinggungan dengan pasien positif Covid-19 atau pergi ke daerah episentrum Corona baik di luar maupun dalam negeri. Kemudian, ada juga istilah suspect. 
Menurut Pedoman Covid-19 keluaran Kementerian Kesehatan, istilah suspect saat ini merujuk pada mereka yang masuk kategori PDP. Hasil sampel yang diambil dari proses swab ini akan diuji menggunakan metode PCR (polymerase chain reaction) dan Genome Sequencing untuk mengetahui apakah si pasien positif atau negatif Covid-19. Butuh waktu 2-3 hari menunggu hasil uji spesimen ini.
Jika terkonfirmasi positif, pasien akan menjalani perawatan sampai dua kali pemeriksaan negatif, baru dipersilakan pulang. Sementara jika negatif, pasien akan diminta menunggu pemeriksaan sekali lagi untuk memastikan benar-benar negatif. 

#dariberbagaisumber#SalamTangguh

Kamis, 19 Maret 2020

tentang Covid-19

Hasil gambar untuk covid 2019 png

Apa itu Covid-19 (coronavirus disease 2019)?
Coronaviruses adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV).
Penyakit Coronavirus (COVID-19) adalah jenis baru yang ditemukan pada tahun 2019 dan belum pernah diidentifikasi pada manusia.
Virus corona adalah zoonosis, artinya ditularkan antara hewan dan manusia. Investigasi terperinci menemukan bahwa SARS-CoV ditularkan dari kucing luwak ke manusia dan MERS-CoV dari unta dromedaris ke manusia. Beberapa coronavirus yang dikenal beredar pada hewan yang belum menginfeksi manusia.


Kasus di Indonesia

Bagaimana mengenali gejala Covid-19?
Masa inkubasi:
Masa inkubasi adalah masa antara mulai terinfeksi sampai gejala pertama muncul. Masa ini beraneka ragam, rata-rata 2-14 hari. Namun kebanyakan 5-6 hari.

Gejala awal:
Gejala-gejala ini diobati dengan beristirahat, mengkonsumsi banyak cairan dan minum paracetamol. Pada gejala ini tidak memerlukan perawatan di rumah sakit.
Tahap ini berlangsung sekitar 1 minggu. Kebanyakan orang akan pulih pada fase ini karena sistem kekebalan tubuh telah memerangi virus. Namun, beberapa akan berlanjut ke penyakit yang lebih serius.

Gejala lanjut:
Pada fase ini akan muncul:
- Sesak nafas
- Pneumonia atau radang paru
Dan beberapa pasien membutuhkan ventilator untuk membantu pernafasan.

Fase Kritis:
Pada fase ini tubuh mulai gagal dan ada kemungkinan mengalami kematian. Masalahnya adalah sistem kekebalan tubuh sekarang di luar kendali dan menyebabkan kendali dan menyebabkan kerusakan di seluruh tubuh.
- Gagal fungsi organ
- Sepsis
Pada fase ini membutuhkan banyak peralatan dan juga menggunakan Extracorporeal Membrane Oxygenation (ECMO) untuk membantu pernafasan penderita. Pada dasarnya ECMO adalah paru-paru buatan yang mengeluarkan darah dari tubuh melalui tabung tebal, mengoksigenasi dan mempompanya kembali. 

Bagaimana COVID-19 Menyebar
1. Orang ke orang
Virus ini diperkirakan menyebar terutama dari orang ke orang. 
- Antara orang yang bersentuhan satu sama lain (dalam jarak sekitar 6 kaki).
- Melalui percikan cairan pernapasan yang dihasilkan ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin.
Percikan cairan ini dapat mendarat di mulut atau hidung orang yang berada di dekatnya atau mungkin terhirup ke dalam paru-paru.
Dapatkah seseorang menyebarkan virus tanpa sakit?
Orang-orang dianggap paling menular ketika mereka berada pada fase gejala atau sakit. Beberapa penyebaran mungkin terjadi sebelum orang tersebut menunjukkan gejala. 

2. Melalui kontak dengan permukaan benda yang terkontaminasi
Mungkin saja seseorang bisa mendapatkan COVID-19 dengan menyentuh permukaan atau benda yang memiliki virus di atasnya dan kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata mereka sendiri. Semakin keras dan halus benda yang dihinggapi, maka virus akan bertahan lebih lama.
Beberapa benda atau permukaan yang sering digunakan banyak orang antara lain; Gagang pintu, meja, tombol lift, pegangan pada tangga, bed dan tempat tidur pasien, tempat finger print dan lain sebagainya.
Betapa mudahnya virus ini menyebar. Virus yang menyebabkan COVID-19 tampaknya menyebar dengan mudah dan terus menerus di komunitas (“penyebaran komunitas”) di beberapa wilayah geografis yang terkena dampak.

Bagaimana mencegahnya?

Hasil gambar untuk 6 langkah cuci tangan animasi
Waktu yang tepat untuk cuci tangan:
1. Sebelum makan
2. Setelah buang air (BAK & BAB)
3. Sebelum menyentuh makanan
4. Bagi ibu hamil (sebelum menyusui)
5. Setelah melakukan aktivitas.

Cara penggunaan masker

Doa untuk berlindung dari penyakit
Hasil gambar untuk “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari tuli, bisu, gila, kusta, penyakit sopak, dan penyakit-penyakit yang ganas.” (HR. Al Hakim
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari tuli, bisu, gila, kusta, penyakit sopak, dan penyakit-penyakit yang ganas.” (HR. Al Hakim)

Senin, 09 Maret 2020

Aqidah sebagai pondasi

z
Hasil gambar untuk aqidah pondasi


Pengertian

Aqidah adalah bagian dasar dari agama Islam. Aqidah tidak hanya mempercayai kenyataan tetapi beradaptasi dengan kenyataan dengan mengikuti keyakinan yang mendasar dalam diri seseorang.
Filosofi iman terletak pada keyakinan dan ketundukan. AlJifri (2012) menyatakan bahwa aqidah adalah keyakinan yang teguh pada sesuatu yang nyata, berdasarkan bukti. Para ahli dalam hal ini telah mendefinisikan iman sebagai untuk percaya dengan hati dan menyatakan dengan lidah; beberapa telah ditambahkan untuk bertindak dengan tubuh" (p 14). Ibne Salam (2000) menambahkan bahwa iman adalah dedikasi penuh dan penyerahan kepada Allah dengan jiwa dan hati, konfirmasi dengan kata-kata dan mengikuti dengan tindakan (hal. 10). Nabi Muhammad SAW (seperti dikutip dalam Al-Jifri, 2012) dalam sebuah Hadits telah menjelaskan iman dalam Islam secara komprehensif. Baginya iman berarti "untuk percaya pada Tuhan dan malaikat-Nya dan buku-Nya dan utusan-Nya dan Hari Terakhir dan untuk percaya pada Penyelenggaraan, kebaikan dan kejahatan itu" (hal. 15). Al-Jifri (2012) percaya bahwa bagi sebagian besar cendekiawan Muslim, Hadis yang disebutkan di atas adalah seperti ibu dari sunat Nabi (SAW) sama seperti Fatiha surat adalah ibu dari Quaran (hal. 15).
Aqidah adalah bentuk jamak dari kata Aqaid, adalah beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak tercampur sedikitpun dengan keragu-raguan. Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara mudah oleh manusia berdasarkan akal, wahyu (yang didengar) dan fitrah. Kebenaran itu dipatrikan dalam hati, dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu.
Aqidah dalam Al-Qur’an dapat di jabarkan dalam surat (Al-Maidah, 5:15-16) yang berbunyi:

Hasil gambar untuk al maidah 15-16

“Hai ahli kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al kitab yang kamu sembunyi kan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus” (Q.S-5:15-16).
Dan juga surat Al-Haj ayat 54 yang berbunyi:

Hasil gambar untuk al haj 54

“Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu meyakini bahwasannya Al-Qur’an itulah yg hak dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yg beriman kepada jalan yang lurus.” (Q.S-22:54).

Aqidah dilihat dari usul kata yaitu “aqada” mempunyai arti simpul, ikatan atau perjanjian. Sedangkan dilihat dari definisi aqidah adalah suatu pokok atau dasar keyakinan yang harus dipegang  teguh oleh orang  yang mempercayainya. Dalam hal ini Allah SWT telah mejelaskan melalui firman-Nya dalam surah Al-Ikhas

Surat Al-Ikhlas

 “Katakanlah Dia-Lah Allah, Yang Maha Esa” (Q.S-112:1)

Surat Al-Ikhlas
“Allah Adalah Tuhan Yang Bergantung Kepada-Nya Segala Sesuatu” (Q.S-112:2)
Dari dua ayat di surat Al-Ikhlas tersebut, kita diminta untuk meyakini bahwa tidak ada Tuhan selain Allah SWT, dan hanya Allah lah yang layak di sembah oleh umat Rasulullah.

Sumber Aqidah
Dalam kehidupan sehari-hari aqidah adalah sebagai landasan utama dalam menjalankan aktivitas ke-Islaman. sehingga mewujudkan kualitas akan iman yang dimilikinya. Landasan tersebut dapat berasal dari berbagai macam sumber.

Sumber aqidah islam meliputi Al Quran, As Sunnah, ijma’ para ulama dan interpretasi menggunakan akal sehat (Henner, 2011).  
Al-Qur’an adalah firman Allah yang diwahyukan kepada Rasulullah sholallahu ‘alaihi wassalam melalui perantara Jibril. Disaat kita membaca Al Quran dan terjemahannya, banyak sekali ditemukan tentang aqidah. Oleh karenanya, kita sebagai umat wajib memahami aqidah2 dengan Al Quran sebagai sumbernya.
Al-Quran  disampaikan  secara pasti  yang  disepakati  kebenaran  periwayatannya. Sehingga tidak ada keraguan sedikit pun terhadap ayat-ayat Al Quran baik dari segi makna dan turunnya (Saputra, 2018).
 “Dan dia (Muhammad) tidak berkata berdasarkan hawa nafsu, ia tidak lain kecuali wahyu yang diwahyukan”(Q.S An Najm : 3-4)
Seperti halnya Al Qur’an, As Sunnah adalah satu jenis wahyu yang datang dari Alloh subhanahu wata’ala walaupun lafadznya bukan dari Allah tetapi maknanya datang dari-Nya. Para ulama  sepakat  bahwa  hadits  shahih  itu  merupakan  sumber  hukum,  namun mereka berbeda pendapat dalam menilai keshahihan suatu hadits (Saputra, 2018)
Ijma’ adalah sumber akidah yang berasal dari kesepakatan para mujtahid umat Muhammad sholallohu ‘alaihi wassalam setelah beliau wafat, tentang urusan pada suatu masa. Para ulama sepakat bahwa ijma’ adalah sah dijadikan sebagai dalil ḥukum. Sungguhpun demikian, mereka berbeda pendapat mengenai jumlah pelaku kesepakatan sehingga dapat dianggap sebagai ijma’ yang mengikat umat Islam (Effendi, 2005).
Sumber aqidah lain selain Al quran, as sunnah dan ijma adalah akal sehat. Penggunaan akal sehat manusia sebagai salah satu sumber aqidah merupakan bukti bahwa islam sangat memuliakan akal sehat manusia.

Prinsip Aqidah Islam
Aqidah dapat memperlihatkan seseorang, apakah baik atau tidak amal solehnya. Dan aqidah merupakan suatu hal yang privasi, oleh karenanya diperlukan prinsip-prinsip aqidah islamiyah yang dapat menyelematkan manusia di dunia dan akhirat.
Adapun prinsip-prinsip tersebut antara lain:
1. Aqidah didasarkan atas At-Tauhid yakni mengesankan Allah dari segala hal.
2. Aqidah harus dipelajari secara terus menerus dan diamalkan sampai akhir hayat kemudian selanjutnya diturunkan (didakwahkan) kepada yang lain.
3. Ruang lingkup pembahasan aqidah tentang Tuhan dibatasi dengan larangan memperbincangkan atau memperdebatkan tentang eksistensi Dzat Tuhan.
4. Akal dipergunakan manusia untuk memperkuat aqidah, bukan untuk mencari aqidah. Karena aqidah islamiyah sudah jelas tertuang dalam aIQur'an dan as-Sunnah (Khalid, 2017).




Pulseless Electrical Activity (PEA) dan Asistol

PEA merupakan irama jantung yang bukan ventrikel fibrilasi (VF), bukan ventrikel takikardi dan bukan asistol pada pasien tanpa nadi. B...