Dahulu masyarakat indonesia mengenal sosok perawat sebagai
sosok yang menakutkan, sadis, sombong dll. Saat ini pun masih ada yang seperti
itu.
Lulusan D3 maupun S1 Keperawatan diharapkan menjadi perawat yang
berakhlak baik/mulia.
Kriteria Akhlak Mulia
Nabi Saw. Telah mengangkat kedudukan akhlak mulia
dan menjelaskan bahwa sebaik baik bekal hamba kepada Tuhan-Nya pada hari kiamat
adalah akhlak mulia, dan sesuatu yang paling berat dalam timbangan orang mukmin
adalah akhlak mulia.
Abu Darda’ meriwayatkan bahwa nabi saw. Bersabda:
“Sesuatu yang paling berat dalam timbangan adalah akhak mulia.”
“Sesuatu yang paling berat dalam timbangan adalah akhak mulia.”
Jika berakhlak mulia, persoalan-persoalan yang
sulit akan menjadi mudah, hati yang keras akan segera menjadi lembut, banyak
orang yang akan mencintainya dan musuhpun berkurang. Ketahuilah bahwa akhlak
yang jelek membuat sial pelakunya, menyebabkan turunnya siksaan Allah di dunia
sebelum siksaannya di akherat.
Sedangkan kriteria orang yang berakhlak mulia
adalah sebagai berikut :
1. Tawadhu (bersikap rendah
hati)
Tawadhu adalah bersikap rendah hati, lemah lembut, dan menerima kebenaran dari siapa saja. Allah Swt. Telah menyuruh Nabi-Nya Saw. Untuk bersikap rendah hati kepada orang yang beriman. (QS. Asy-syu’ara’[26]: 215) dan (QS. Al-Furqan [25]: 63
Tawadhu adalah bersikap rendah hati, lemah lembut, dan menerima kebenaran dari siapa saja. Allah Swt. Telah menyuruh Nabi-Nya Saw. Untuk bersikap rendah hati kepada orang yang beriman. (QS. Asy-syu’ara’[26]: 215) dan (QS. Al-Furqan [25]: 63
2. Mengalah dan mengutamakan Orang lain
Allah memuji kaum anshor dengan sifat mengutamakan orang lain. Dan ketika
bersikap mengutamakan orang lain maka akan hidup bahagia, dan mati insya
allah dalam keadaan mulia. (QS. Al-Hasyr[59]: 9)
3. Bersabar (Al-Hilm)
Sikap sabar merupakan sesuatu yang mulia dan merupakan sifat terpuji, yang
dengannya Allah Swt. Membedakan antara manusia dengan binatang adalah sifat
sabar ketika marah. Dan ini bukan sesuatu yang aneh, sifat sabar adalah
penghulu dari segala kemuliaan dan sumber segala kebaikan serta sumber segala
ketenangan.
Sabar adalah sebuah sifat yang apabila berpegang padanya, maka akan mendapat
cinta Allah dan Allah juga akan menaruh cinta kepada setiap hati bagi orang
yang sabar.
Rassulullah ketika berkata kepada Asyaji’Abdil Qais, “Sesunggguhnya
pada diri kamu terdapat dua hal yang sangat dicintai Allah dan Rasul-Nya, yaitu
sifat sabar dan bersikap tidak terges-gesa.”
4. Berserah diri kepada Allah
Berserah diri kepada Allah (Tawakal) adalah menyerahkan persoalanan kepada Allah, percaya penuh dengan memandang positif pada yang diperintahkan.
Allah Swt. Telah menetapkan, Dia akan mencukupi seluruh keperluan orang yang bertawakal kepada-Nya, Dia pasti memberi petunjuk kepada orang yang beriman kepada-Nya. Dia pasti membalas orang yang meminjamkan kebaikan. Dia akan meyelamatkan orang yang percaya penuh kepada-Nya. Dia pasti mengabulkan Doa orang yang berdoa kepada-Nya. (QS. Ath-Thalaq[65]: 3
Berserah diri kepada Allah (Tawakal) adalah menyerahkan persoalanan kepada Allah, percaya penuh dengan memandang positif pada yang diperintahkan.
Allah Swt. Telah menetapkan, Dia akan mencukupi seluruh keperluan orang yang bertawakal kepada-Nya, Dia pasti memberi petunjuk kepada orang yang beriman kepada-Nya. Dia pasti membalas orang yang meminjamkan kebaikan. Dia akan meyelamatkan orang yang percaya penuh kepada-Nya. Dia pasti mengabulkan Doa orang yang berdoa kepada-Nya. (QS. Ath-Thalaq[65]: 3
5. Bersikap jujur (Ash-shidhq)
Kejujuran adalah salah satu sifat mulia yang dapat mengantarkan Ahlak
mulia. (QS. At-Taubah[9] : 119)
Kejujuran merupakan dasar utama dalam perkataan dan pembicaraan, begitu halnya
dalam perbuatan. Jika dia menghadap dengan benar, istiqomah, dan ikhlas, maka
disitulah kejujuran dalam ketaatan, yaitu menjadi keyakinan dan kebajikan
sebagai bukti ketaatan.
Kejujuran selalu menyelamatkan dari kehancuran, sedangkan kebohongan senantiasa
melempar kedalam lubang kehancuran. Kejujuran sebagai pusat kepercayaan dari
setiap yang dikatanan atau yang dilakukan. Sebaliknya kebohongan membuat tidak
pernah diperaya pada setiap hal yang dikatakan.
Menepati janji identik dengan menjaga perjanjian, yaitu menyempurnakan janji
dan syaratnya.
Alquran telah berbicara tentang kemuliaan menepati janji ini dalam berbagai tempat. Barangkali kedudukan menepati janji yang termulia adalah ketia Allah menyifati Zat-Nya yang suci dengan wafa (menepati janji) Allah berfirman. (QS. At-Taubah [9] : 111)
Alquran telah berbicara tentang kemuliaan menepati janji ini dalam berbagai tempat. Barangkali kedudukan menepati janji yang termulia adalah ketia Allah menyifati Zat-Nya yang suci dengan wafa (menepati janji) Allah berfirman. (QS. At-Taubah [9] : 111)
Kewajiban bagi perawat muslim
Perawat adalah unsur utama dalam kegiatan Rumah
sakit terutama dalam perawatan dan pertolongan pasien, dan merekalah yang
paling dekat kepada pasien dan pengunjung rumah sakit lainnya.
Perawat sebagai seorang muslim, tidak boleh melepaskan diri dari tugas dan
kewajibannya menegakan dan menjungjung tinggi Agama islam; Dengan kata lain
Perawat tidak terlepas dari pada tugas dan kewajiban melaksankan da’wah
islamiyah sesuai dengan kemampuannya di dalam bidangnya masing-masing.
Adapun tugas dan kewajiban seorang perawat muslim
adalah :
1. Melaksanakan tugas dengan tulus ikhlas karena
Allah semata:
– Merawat pasien hendaklah diniati untuk pengabdian (ibadah)
QS.Albayyinah, 5
– Benar-benar dengan niat yang ikhlas untuk beramal. Karena amal yang diterima
Allah hanyalah amal yang didasarkan pada keikhlasan. HR. Abu Dawud &
Nasa’idari abi umamah.
– Tidak mengharapkan balasan atau pujian. QS.Ad Dahr 8-9
– Selalu optimis akan berhasil dalam tugasnya dengan baik. HR.Al-Khatib dari
Anas bin malik
2. Bersifat penyantun
– Orang yang penyantun ialah yang halus perasaannya, lekas dapat
merasakan kesukaran orang lain, dan bisa bersikap menyesuaikan diri bila ia
berhadapan dengan orang yang ditimpa musibah dan cepat memberi pertolongan,
karena cepat mengerti kebutuhan orang lain yang dihadapinya. QS.Al-Baqarah, 45
– Perawat harus yakin bahwa rahmat Allah selalu dekat kepada orang yang berbuat
santun. QS.Al-A’raf, 56
– Tutur katanya lemah lembut kepada siapa saja terutama kepada pasien, rela dan
cepat memaafkan kesalahan orang lain. Karena memberi maaf kepada orang lain itu
adalah lebih utama dari memberi shadfaqah atau harta benda kepadanya.
QS.Al-Baqarah 263
– Hanya orang penyantunlah yang disantuni pula oleh Allah yang maha penyantun.
HR.Tirmidzi dan Abu Dawud
3. Ramah tamah berdasarkan ukhuwah dalam
pergaulan, kapan dan dimana ia berada, terutama terhadap pasien dan orang-orang
yang dho’if (lemah/miskin).HR. Bukhori Muslim dan Turmudzi
– Ketahilah bahwa bermuka manis kepada orang yang sedang menderita sakit adalah
merupakan sebagian dari pada pengobatan. QS.Al-Imran, 159
– Dan ketahuilah bahwa yang bisa meringankan penderitaan orang sakit, bukanlah
harta benda, akan tetapi wajah yang berseri-seri dan budi perkerti yang baik.
HR.Ibnu Ja’la disyahkan oleh Hakim dari Abi Hurairah.
4. Sabar dan tidak lekas marah
– Penyabar dan pemaaf adalah salah satu dari budi pekerti yang
luhur, yang sangat penting dipelihara. QS.Asy-Syura, 43
– Walaupun semua pasien membutuhkan pertolongan dan kasih sayang, tetapi tidak
semua pasien menunjukan perasaan kasih sayang, bahkan tidak kurang adanya
pasien yang justru yang menjengkelkan dan tidak menunjukan simpati sama sekali.
Akan tetapi melayaninya dengan sabar adalah perbuatan yang terpuji disisi Allah
. HR.Tirmidzi dari Abu Huraira
– Sebaik-baik senjata perawat adalah bersabar dan berdo’a. HR.Dailami dari Ibnu
Abbas
– Jiwa orang sangat membutuhkan ketenangan dan ketentraman, jauh
dari pada suara-suara yang keras, gerakan-gerakannya yang hiruk pikuk dan
gaduh. Disamping itu tugas-tugas perawat itu sendiri membutuhkan keteangan dan
perhatian yang sungguh-sungguh. Oleh sebab itu maka perawat harus memiliki
sifat yang tenang, berhati-hati dan menghindari gerakan-gerakan yang bisa menimbulkan
suara-suara keras dan gaduh. HR.Thabrani dari Baihaqi dari abu Musa
– Orang yang melaksanakan pekerjaan dengan tenang dan hati-hati, Allah akan
memudahkan pekerjaan itu baginya dan akan terhindar dari pada pelbagai
kesukaran dan kekeliruan. HR. Bukhari
– Pekerjaan perawat cukup ruwet dan sulit. Oleh sebab itu maka
perawat hendaklah senantiasa teliti dan berhati-hati dalam menunaikan tugasnya
– Apabila menghadapi suatu persoalan yang meragukan atau kurang jelas maka
lebih baik ditanyakan lebih dahulu kepada yang lebih mengerti. Sebab pekerjaan
yang dilakukan dengan ragu-ragu, lebih besar kemungkinan akan menimbulkan
bahaya. HR.Ibnu Sa’ad Atha’
– Perawat harus patuh pada petunjuk atasannya baik lisan maupun
tulisan
– Perawat harus disiplin dalam menunaikan tugasnya agar bisa dilaksankan dengan
tertib dan teratur
– Mematuhi dan melaksanakan petunjuk atasan tanpa membantah sekalipun kurang
menyenangkan, selama petunjuk itu tidak menyelahi ajaran islam, norma-norma
kemanusiaan maupun etika perawat.
8. Bersih dan menjaga kebersihan, rapih, baik
jasmani maupun rohani:
– Rohani atau jiwa perawat hendaknya selalu bersih dan suci
dari sifat-sifat dengki, sentimen, sombong dan lain-lain sifat yang tidak baik.
Sebab hanya dengan jiwa yang bersih dan sucilah akan memancar sifat-sifat yang
terpuji, sikap yang baik dan ucapan yang menyenangkan. HR. Bukhori
– Tubuh dan pakaian perawat harus selalu bersih, rapih, sederhana dan tidak
berlebih-lebihan dalam berhias. HR. Bokori Muslim dan Abu Dawud
9. Kuat menyimpan rahasia
– Penyakit adalah salah satu aib bagi orang yang sakit. Ada
beberapa macam penyakit yang merupakan aib yang sangat dirahasiakan oleh
penderitannya. Yang banyak mengetahui penyakit seseorang ialah Dokter dan
Perawat. Agama islam tidak membenarkan seseorang membuka aib orang lain. Oleh
sebab itu Perawat tidak boleh membuka rahasia orang yang dirawatnya kepada
orang lain. QS. Al-Mudatsir 4.
– Orang yang suka menyiarkan atau menyebut-nyebut rahasia orang lain. Allah
mengancam dengan siksaan yang sangat pedih, baik di Dunia maupun diakherat
kelak. HR. Turmudzi dan Sa’ad
– Perawat harus bersifat jujur dan bertanggung jawab atas segala tindakannya:
a. Berbahagialah orang yang dapat memelihara amanat dan menepati janjinya.HR.
Abu Dawud
b. Tugas dan kewajiban yang dibenarkan kepada Perawat adalah amat yang wajib
ditunaikan. QS. Al-Mukminun, 8.
c. Jujur dapat dipercaya, suka berterus terang, selalu menepati janji adalah
sikap terpuji yang dimiliki oleh Perawat. QS. Al-Maidah, 1
Sifat Perawat Muslim
“Maukah kalian meminta orang-orang yang tidak akan disentuh api
neraka atau orang yang tidak akan masuk neraka, mereka adalah setiap orang yang
memiliki sifat hayyin, layyin, qaribin, sahlin.” (HR. At-Tirmidzi)
1. Hayyin
Hayyin artinya tawadu’ atau rendah hati. Dalam Al-Quran Allah Swt.
berfirman: “Mengenai hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah
orang-orang yang berjalan di bumi dengan hati yang rendah dan orang-orang yang
bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucap
‘salam’.” (QS. Al-Furqan: 63)
2. Layyin
Layyin artinya lemah lembut.
Bertutur kata atau berbicara dengan kata yang lemah lembut. Jika kita
perhatikan bagaimana Islam memadukan sifat lemah lembut dengan ketegasan ini
menunjukkan akhlak dalam Islam yang sempurna.
Dari Abu Syuraih, ia berkata kepada Rasulullah Saw., “Wahai
Rasulullah, tunjukkanlah suatu amalan yang dapat memasukkanku ke dalam surga.”
Beliau bersabda, “Di antara sebab mendapatkan ampunan Allah
adalah menyebarkan salam dan bertutur kata yang baik.”
3. Qaribin
Qaribin dalam Bahasa Indonesia
adalah karib yaitu dekat, akrab, tidak jaim dan mudah bergaul. Orang yang baru
kenal dengan Rasulullah, ia langsung bisa akrab dan tidak canggung karena sifat
Nabi yang begitu akrab.
4. Sahlin
Sahlin berarti mudah. Allah berfirman: “Siapa yang mau membantu
saudaranya di dunia, maka Allah akan memudahkan urusan-urusannya di akhirat.”
Dari Abu Hurairah,
Rasulullah Saw. bersabda: “Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang
mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat.
Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan
memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutupi aib seorang
mukmin, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah
senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba-Nya itu suka menolong saudaranya.”
(HR. Muslim)
Tidak terbatas hanya pada saat dia melaksankan
tugasnya, karena akhlak tersebut merupakan sebagian dari akhlak pribadi
Muslim/muslimah.
ayo segera bergabung dengan kami hanya dengan minimal deposit 20.000
BalasHapusdapatkan bonus rollingan dana refferal ditunggu apa lagi
segera bergabung dengan kami di i*o*n*n*q*q