Di antara keistimewaan pengobatan dalam Islam, sesungguhnya ia
mengumpulkan antara pengobatan secara alami (medis) dengan al-ilaju ar- rabbani wa an-nabawi (pengobatan secara keTuhanan dan Nabi) dalam
bentuk yang lembut dan realistis, jauh dari prasangka, tahayyul dan mantera.
Dua metode di atas, yaitu pengobatan secara medis dan keTuhanan itu
berdasarkan dasar-dasar kaidah dan definisi yang jelas.
Pengobatan yang dilakukan secara islami antara lain:
RUQYAH SYARI'AH
Menurut istilah, makna kalimat ruqyah adalah lafaz-lafal khusus
yang setelah lafaz-lafaz tersebut dibacakan ke orang yang sakit, maka
penyakitnya sembuh. Hal ini jika lafaz-lafaz tersebut doa-doa yang
digunakan untuk mengobati penyakit. Ruqyah syar’iyah yakni ruqyah dengan ta’awudz dan lainnya berupa
asma Allah. Apabila yang membaca ruqyah adalah orang yang berlisan baik,
maka insya Allah akan mewujudkan kesembuhan.
Ruqyah ini adalah ruqyah yang lepas dari kesyirikan, sebagaimana
yang dijelaskan para ulama berdasarkan hadits Auf bin Malik r.a. yang
meriwayatkan, Kami melakukan ruqyah pada masa Jahiliah, lalu kami
bertanya, ‘Ya Rasulullah! Bagaimana pendapatmu tentang itu?’ Beliau
menjawab:
“Coba bacakan kepadaku ruqiahmu, tidak mengapa ruqiah selama ia
tidak mengandung syirik” (HR. Bukhari dan Muslim).
Nabi Saw. Melakukan ruqiyah, minta dibacakan ruqyah,
memerintahkan ruqyah, serta mengikrarkan pelakunya. Aisyah r.a. meriwayatkan:
“Nabi saw. menghembus (menyembur) kepada dirinya ketika sakit
wafatanya dengan ta’awwudz, tatkala berat (sakitnya) maka kau
menyembur kapadanya dengan ta’awwudz, dan aku menyapu tangannya
pada dirinya sendiri karena keberkahannya.” (HR. Muslim dan Abu
Dawud)
MADU
Disebutkan di dalam Ash-Shahihain, dari Abu Sa’id Al-Khudry:
Ada seorang laki-laki menemui Nabi saw.seraya berkata,
“sesungguhnya saudaraku mengeluh perutnya sakit.”Beliau bersabda,
“minumi dia madu.”Maka orang itu beranjak pergi, kemudian kembali
lagi, seraya berkata, “aku sudah meminuminya madu, tapi tidak ada
perubahan apa-apa.”Beliau bersabda, “Minumi dia madu.”Orang itu
beranjak pergi, kemudian kembali lagi dan mengatakan hal yang sama,
hingga tiga atau empat kali dan beliau juga mengatakan hal yang sama.
Akhirnya beliau bersabda, “Allah benar dan perut saudaramu itu yang
tidak beres.
Madu merupakan makanan disamping berbagai macam makanan
yang lain, merupakan obat disamping berbagai macam obat yang lain,
merupakan minuman disamping berbagai minuman yang lain, merupakan
pemanis disamping berbagai macam pemanis lain, merupakan sesuatu yang
disenangi disamping berbagai macam hal yang disenangi. Tidak ada sesuatu
yang diciptakan bagi kita yang baik dari pada madu, tidak ada yang
menyerupai dan mendekatinya. Rasulullah saw. Biasa meminumnya dengan
campuran air sebelum makan. Yang demikian ini merupakan rahasia untuk
menjaga kesehatan, yang tidak diketahui kecuali oleh orang yang pandai.
Di dalam Sunan Ibnu Majah disebutkan secara marfu’ dari hadits
Abu Hurairah, “Siapa yang meminum madu tiga kali tenggakan pada pagi
hari setiap bulan, maka dia tidak akan terkena penyakit yang parah.”
Manfaat madu sudah digunakan sebagai obat alamiah yang sangat manjur
sejak ribuan tahun yang lalu. Sejarah penggunaan madu boleh dikatakan
dimulai sejak sejarah manusia itu sendiri. Madu adalah keajaiban yang
diberikan alam kepada manusia, cairan kental ini berasa manis dan banyak
mengandung vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Sampai saat ini, orang-orang masih menggunakan manfaat madu untuk
menjaga kesehatan atau sebagai obat alami.
Salah seorang ahli bedah Ingris dari Trafford General Hospital menegaskan
bahwa di tengah-tengah operasi bedahnya, ia membuktikan bahwa madu
lebah dapat membantu regenerasi tulang serta mempercepat kesembuhan luka bahkan menghilakan bekas-bekasnya. Dr. Abdul Aziz Ismail, salah
seorang ahli kedokteran, mengatakan,” Madu lebah merupakan senjata bagi
dokter terhadap sebagian besar penyakit. Seiring dengan kemajuan ilmu
medis, peran madu semakin bertambah luas, berkebalikan dengan apa yang
diremehkan oleh orang-orang.”
Saat ini, madu dapat digunakan sebagai pengobatan pada mulut,
bawah kulit, pembulu darah, dan suntikan di pantat. Madu juga dapat
digunakan untuk menetralkan keracunan yang timbul karena berbagai
penyakit pada organ tubuh, seperti: keracuna air kencing yang diakibatkan
oleh penyakit dalam hati, lambung, dan usus. Juga dapat digunakan pada
penyakit demam, campak, berbagai kasus sesak napas, kemacetan otak,
tumor otak, dan berbagai penyakit yang lain. Seluruh riset modern sepakat
mengategorikan madu lebah sebagai salah satu makanan terpenting yang
efektif dalam mengobati bebagai penyakit. Selain itu, ia merupakan obat
penyembuh bagi manusia.
kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan (QS An Nahl: 69)
BEKAM
Bekam atau Al-Hijamah berasal dari bahasa Arab yaitu hajama,
yang berarti menghisap dan hijama yang artinya pelepasan darah kotor.
Kata kerjanya adalah hajama-yahjimu-yahjumu. Al-Hajam adalah orang
yang menghisap lubang alat bekam. Mihjam dan mihjamah artinya alat
bekam, bisa alat untuk menghisap darah, untuk mengumpulkan darah,
maupun untuk menyayat dalam proses pembekaman.
Tentang berbekam, disebutkan di dalam Ash-Shahihain, dari hadits
Thawus, dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi saw. Pernah meminta untuk dibekam
dan memberikan upah kepada orang yang membekam beliau. Beliau
brsabda:
“Sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah
berbekam.”(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Abu Nu’aim menyebutkan di dalam kitab Ath-Thibbun-Nabawy
sebuah hadits marfu’, Hendaklah kalian bebekam dibagian tengah tengkuk, karena hal ini dapat menyembuhkan lima macam penyakit. Salah satu
diantaranya penyakit kusta.” Dalam hadits lain disebutkan, dapat
menyembuhkan tujuh puluh dua penyakit.
Rahasia umum tentang mekanisme kesembuhan yang diperoleh dari
praktik bekam terletak pada dibersihkannya tubuh dari darah rusak yang
menghambat berjalannya fungsi-fungsi dan tugas-tugas tubuh secara
sempurna, sehingga tubuh menjadi mangsa empuk bagi berbagai penyakit.
Untuk mengungkap makna kalimat ini membersihkan tubuh dari
darah rusak, sebuah tim laboratorium telah meneliti darah yang keluar dari
titik-titik bekam (yaitu dari tengkuk) secara laboratoris dan
mengkomparasikannya dengan darah pembuluh biasa pada sejumlah besar orang yang telah dibekam berdasarkan prinsip-prinsip bekam yang benar,
serta darah tersebut dilihat dari hasil penelitian laboratorium darah terhadap
darah bekam.
Pengobatan yang dilakukan secara tidak syar'i antara lain:
BERLINDUNG ATAU MINTA BANTUAN KEPADA JIN
Pengobatan dengan memanfaatkan jasa dari makhluk ghaib
termasuk pengobatan yang diharamkan dalam syariah Islam. Sebab
seorang muslim tidak diizinkan meminta bantuan jin, apalagi untuk
pengobatan.
Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia
meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jinjin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.(QS. Al-Jin : 6)
MENYEMBELIH UNTUK SELAIN ALLAH
Tindakan ini misalnya termasuk perhiasan tukang sihir kepada
orang yang hendak berobat kepadanya, yakni orang yang diganggu setan
dan yang kena sihir, ia menggantungkan penyembuhan dengan
menyuguhkan taqarrub kepada jin. Caranya adalah dengan menyuguhkan
penyembelihan kepada jin dan mereka menganggap hal tersebut sebagai
sikap suka rela antara dua belah pihak dengan harapan agar jin
menghilnagkan penyakitnya. Penyembelihan tersebut termasuk haram dan
syirik dan tidak diperbolehkan melakukannya, meskipun dapat
mendatangkan penyembuhan, karena hal itu merupakan ketaatan kepada
setan, meskipun penamannya tidak begitu. Allah SWT.berfirman:
Katakanlah (Muhammad): ”Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam, tidak ada sekutu bagi-Nya; dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri (muslim).” (Q.S. al-An‘am ayat 162–163).
Dalam as-Sunnah, Ali bin abu Thalib r.a. berkata bahwa Rasulullah
saw.bersabda:
ya:
“Allah melaknat orang yang menyembelih bukan karena Allah,
Allah melaknat orang yang mengutuk kedua orang tuanya, allah melaknat
orang yang melindungi orang yang mengada-ada dalam agama, Allah
melaknat orang yang mengubah tanda batas tanah.” (HR. Muslim dan an- Nasa’i)
ayo segera bergabung dengan kami hanya dengan minimal deposit 20.000
BalasHapusdapatkan bonus rollingan dana refferal ditunggu apa lagi
segera bergabung dengan kami di i*o*n*n*q*q