Apakah Anda pernah mengalami kesulitan dalam menemukan cara untuk memotivasi diri? Apakah Anda termotivasi oleh kekuatan eksternal seperti uang dan pujian yang Anda harapkan akan diterima setelah pekerjaan selesai?
Peneliti menghabiskan banyak waktu dan usaha untuk memahami kekuatan yang mendorong motivasi. Penelitian menunjukkan bahwa orang memang termotivasi oleh faktor eksternal seperti pujian dan penghargaan. Tapi mereka sering termotivasi oleh faktor internal juga, seperti minat pada subjek atau tugas, nilai pribadi atau keingintahuan.
Self-Determination Theory / Teori Penentuan Nasib Sendiri
Teori Motivasi Diri
Teori penentuan nasib sendiri berkaitan dengan kecenderungan bawaan manusia dan kebutuhan psikologis. Penelitian tentang teori penentuan nasib sendiri berevolusi dari penelitian tentang motivasi intrinsik dan ekstrinsik.
Secara singkat, motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang dipromosikan oleh faktor-faktor eksternal individu. Individu yang secara ekstrem termotivasi mengerjakan tugas karena mereka percaya bahwa partisipasi akan menghasilkan hasil yang diinginkan seperti penghargaan atau pujian.
Contoh motivasi ekstrinsik adalah uang dan pujian
Sebaliknya, motivasi intrinsik mengacu pada motivasi untuk terlibat dalam aktivitas demi kepentingannya sendiri. Orang yang secara intrinsik termotivasi melakukan tugas dan terlibat dalam perilaku karena mereka merasa senang. Cukup berpartisipasi dalam kegiatan ini adalah hadiah yang cukup.
Penentuan nasib sendiri, seperti harga diri sangat spesifik untuk perilaku atau aktivitas tertentu. Individu dapat memiliki tipe penentuan nasib sendiri yang berbeda, mulai dari yang tidak ditentukan sendiri hingga ditentukan sendiri, tergantung pada situasi atau perilaku. Ada berbagai jenis motivasi yang bervariasi dalam tingkat otonomi mereka tergantung pada seberapa sukses individu dalam menginternalisasi peraturan perilaku eksternal.
Di salah satu ujung spektrum, kita memiliki amotivasi. Amotivasi adalah kurangnya motivasi. Individu hanya melalui gerakan untuk menyelesaikan perilaku atau aktivitas. Ini hasil dari tidak menempatkan nilai pada suatu aktivitas, tidak merasa kompeten dalam aktivitas atau memiliki harapan rendah untuk aktivitas ini.
Secara mudahnya, kurangnya motivasi karena seseorang memiliki harapan rendah dari apa yang dilakukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar